25 Desember, 2008

CARA BOBOL PASSWORD BIOS

Langkah-langkah membobol password BIOS :
1. Standar BIOS backdoor password
Dengan cara mengetikan password menurut nama pembuatnya (coba salah satu, dan perhatikan besar kecilnya huruf) sebagai berikut:
AWARD BIOS
AWARD SW, AWARD_SW, Award SW, AWARD PW, award, awkward, J64, j256, j262, j332, 01322222, 589589, 589721, 595595, 598598, HLT, SER, SKY_FOX, aLLy, aLLY, Condo, CONCAT, TTPHA, aPAf, HLT, KDD, ZBAAACA, ZAAADA, ZJAAADC, djonet AMI BIOS AMI, A.M.I., AMI SW, AMI_SW, BIOS, PASSWORD, HEWITT RAND, Oder.
Jika cara di atas gagal, password lain yang bisa dicoba (untuk AMI, AWARD atau BIOS
lainnya) adalah:
LKWPETER, lkwpeter, BIOSTAR, biostar, BIOSSTAR, biosstar, ALAFAROME, Syxz, Wodj
2. Membuka BIOS lewat software
Bila cara yang di atas gagal, Anda bisa membuka password bios dengan menggunakan
utility DEBUG dari MSDOS. Sebaiknya Anda mengerjakannya dalam mode MSDOS
murni, bukan dari MSDOS shell dalam Windows. Setelah masuk dalam prompt debug, ketik perintah berikut:


A. Untuk AMI/AWARD BIOS
O 70 17
O 71 17
Q
B. Untuk PHOENIX BIOS
O 70 FF
O 71 17
Q
C. GENERIK berlaku untuk semua mother board AT (board XT tidak punya CMOS)
O 70 2E
O 71 FF
Q
Keterangan: Karakter pertama adalah huruf O bukan angka 0.
Setelah melakukan perintah – perintah diatas, restar computer untuk melihat hasilnya. Selamat bekerja.
Referensi :
* Ilmukomputer.com
* Dan sumber-sumber lainnya.
Selengkapnya..

ISP - ISP INDONESIA

ISP - ISP INDONESIA
• 3GNet → Situs web
• AudiaNet → Situs web
• BENINGNET → Situs web
• BiGnet → Situs web
• BITNET → Situs web
• BIZNET → Situs web
• BUMINET → Situs web
• CABINET → Situs web
• CBN → Situs web
• CENTRIN → Situs web
• CENTROTECH → Situs web
• Central Online (CLINE) → Situs web
• Channel-11.Net → Situs web
• CROSS NETWORK INDONESIA → Situs web

• CYBERNET → Situs web
• DigiNet → Situs web
• DNET → Situs web
• ELGANET → Situs web
• ELNUSNET → Situs web
• ERESHA.NET.ID → Situs web
• GIGA.NET.ID → Situs web
• GLOBALPORT → Situs web
• IPTK - EZ.Net → Situs web
• IDOLA → Situs web
• HYPERNET → Situs web
• IndikaNet → Situs web
• INDONET → Situs web
• INDOSAT → Situs web
• JAPnet → Situs web
• JASATEL → Situs web
• LINKNET → Situs web
• MAXINDO → Situs Web
• MEGANET → Situs web
• MELSA → Situs web
• MITRANET → Situs web
• MNETwireless → Situs web
• ORION / Orion Cyber Internet → Situs web
• PRIM@NET → Situs web
• NetPlus Technology → Situs web
• Pes@tNet → Situs web
• PACIFICNET → Situs web
• QUASAR → Situs web
• RADNET → Situs web
• RAJASA → Situs web
• Sistelindo → Situs web
• Speedy → Situs web]
• TELKOMNET → Situs web
• UBNET → Situs web
• UIINET → Situs web
• UNINET → Situs web
• VIPNET → Situs web
• VISIONNET → Situs web
• WASANTARA → Situs web
• LINTASWAVE → Situs web
• SMARTLINK GLOBAL MEDIA → Situs web
• FIRSTMEDIA → Situs web
• TELEMEDIA NUSANTARA → Situs web
• TABINA NETWORK → Situs Web
• KOETARADJA NET → Situs Web
Selengkapnya..

20 Desember, 2008

PILLAR - PILAR TPM



Pendahuluan
Total Productive Maintenance merupakan suatu filosofi yang bertujuan memaksimalkan efektivitas dari fasilitas yang digunakan di dalam industri, yang tidak hanya dialamatkan pada perawatan saja tapi pada semua aspek dari operasi dan instalasi dari fasilitas produksi termasuk juga didalamnya peningkatan motivasi dari orang-orang yang bekerja dalam perusahaan itu. Jadi TPM adalah kegiatan pemeliharaan yang productif dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran personal yang terlibat dalam aktivitas produksi.
Tujuan TPM :
1. Zero breakdown
2. Zero rejection and
3. Zero accident

Total Produktiv Maintenance terdiri dari pilar-pilar:
1. JISHU HOZEN ( Autonomous maintenance ).
Ini adalah pilar yang mengarahkan pada pengembangan operator. Operator produksi tidak saja menjalankan kegiatan produksi, tetapi juga dilibatkan dalam kegiatan perawatan sederhana. Dengan demikian, gejala kerusakan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga kerusakan dapat dicegah secara total.
Kebijakan:
1. Pengoperasian peralatan Terganggu.
2. Fleksibel operator untuk beroperasi dan menjaga peralatan lainnya.
3. Menghilangkan yang cacat pada sumber melalui partisipasi aktif karyawan.
4. Stepwise JH pelaksanaan kegiatan.
Manfaat Autonomous maintenance
1. Operator akan lebih menjaga mesin yang digunakan sehingga akan menimbulkan rasa memiliki pada mesin.
2. Mesin dan area kerja lebih aman untuk digunakan.
3. Breakdown dan kerugian lain akibat kerusakan mesin akan berkurang.
Langkah-langkah dalam JISHU HOZEN:
1. Persiapan karyawan.
2. Pembersihan awal mesin.
3. Mengambil langkah-langkah counter.
4. Perbaiki percobaan JH standar.
5. Pemeriksaan Umum.
6. Otonomi pemeriksaan.
7. Standarisasi.
8. Otonomi manajemen.


2. Kobetsu Kaizen
Kaizen berasal dari bahasa Jepang yaitu KAI dan ZEN. KAI berarti ‘perubahan’ sedangkan ZEN berarti ‘menjadi lebih baik’. Secara harfiah Kaizen berarti Continuously Improvement. Artinya penyempurnaan’ atau ‘perbaikan’ berkesinambungan yang melibatkan semua orang, baik manajemen puncak, manajer maupun seluruh karyawan.
Kebijakan :
1. Praktek konsep mencegah kerugian dalam setiap kegiatan.
2. Pengupayaan untuk mencapai target pengurangan biaya di semua sumber daya.
3. Upaya Keras untuk meningkatkan efektivitas pengejaran atas semua peralatan.
4. Penggunaan secara luas PM analisis sebagai cara untuk mengurangi kerugian.
5. Fokus pada kemudahan penanganan dari operator.
Sasaran :
Mencapai dan mempertahankan tanpa kerugian berkenaan dengan perhentian – perhentian kecil, pengukuran dan penyesuaian, dan tidak cacat downtimes. Dan untuk mencapai 30% penurunan biaya manufaktur.
Peralatan yang digunakan dalam Kaizen:
1. PM analysis.
2. Why - Why analysis.
3. Summary of losses.
4. Kaizen register.
5. Kaizen summary sheet.
3. Planned Maintenance
Merupakan program pemeliharaan mesin yang terencana. Program ini ditujukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin dan peralatan produksi lainnya, demi untuk memuaskan pelanggan/konsumen. Pemeliharaan terdiri dari 4 bagian, yaitu:
1. Preventive Maintenance.
2. Breakdown Maintenance.
3. Corrective Maintenance.
4. Maintenance Prevention.
Kebijakan:
1. Mencapai dan mempertahankan ketersediaan mesin.
2. Biaya pemeliharaan optimal.
3. Mengurangi spares inventarisasi.
4. Meningkatkan kehandalan dan maintainability mesin.
Sasaran:
1. Nol kegagalan peralatan dan break down.
2. Meningkatkan kehandalan dan maintainability sebesar 50% .
3. Mengurangi biaya pemeliharaan sebesar 20%.
4. Memastikan ketersediaan spares semua waktu.
Langkah - langkah dalam Rencana pemeliharaan:
1. Evaluasi status peralatan.
2. Mendeteksi dan memperbaiki kelemahan.
3. Membangun sistem informasi manajemen.
4. Mempersiapkan waktu berbasis sistem informasi, pemilihan peralatan, dan anggota bagian dan merencanakan penjadwalan.
5. Mempersiapkan input pemeliharaan sistem dengan memperkenalkan teknik dan peralatan diagnostic.
6. Evaluasi pemeliharaan direncanakan.
4. Quality Maintenance (QM)
Merupakan program dalam meningkatkan pemeliharaan mesin yang berkualitas. Program ini ditujukan terhadap selera pelanggan melalui kualitas tertinggi dengan bebas cacat manufaktur. Fokus pada menghilangkan non-conformances dalam cara yang sistematis, seperti Fokus Improvement. kegiatan QM adalah untuk mengatur kondisi peralatan yang mengalanmi kerusakan kualitas, berdasarkan konsep dasar pemeliharaan peralatan total untuk menjaga kualitas produk.
Kebijakan:
1. bebas Cacat kondisi peralatan dan pengawasan.
2. Kegiatan QM untuk mendukung jaminan kualitas.
3. Fokus pada pencegahan kerusakan pada sumber.
4. Pendeteksian cacat secara ketat.
5. Pelaksanaan efektif jaminan kualitas operator.
Sasaran:
1. Mencapai dan mempertahankan pengaduan pelanggan/konsumen berkurang.
2. Mengurangi cacat proses sebesar 50%.
3. Mengurangi biaya kualitas sebesar 50%.
5. Training
Merupakan program pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM) secara keseluruhan yang bertujuan meningkatkan produktifitas mesin. Program ini ditujukan untuk multi-terampil direvitalisasi karyawan yang tinggi dan semangat juang untuk bekerja dan melakukan semua fungsi yang diperlukan secara efektif dan mandiri.
Tahapan- tahapan training:
1. Tahap 1 : Tidak mengenal sama sekali.
2. Tahap 2 : Mengenal teori tapi tidak dapat melakukan.
3. Tahap 3 : Dapat melakukan tetapi tidak bisa untuk mengajarkan.
4. Tahap 4 : Dapat melakukan dan bisa untuk mengajarkan.


Kebijakan:
1. Berfokus kepada perbaikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan dan teknik-teknik.
2. Menciptakan suatu lingkungan pelatihan untuk pelajaran berdasar pada rasa memerlukan dari dalam diri sendiri tanpa ada paksaan.
3. Kurikulum pelatihan mendorong ke arah bahwa karyawan menjadi suatu bagian yang sangat vital.
4. Pelatihan untuk menghilangkan kelelahan dan kebosanan karyawan dan membuat suasana bekerja yang menyenangkan.
Sasaran :
1. Mencapai penurunan nilai downtime karena kekurangan orang yang memiliki pengetahuan, mengakibatkan kekosongan di mesin-mesin.
2. Mencapai Zero defect yang disebabkan oleh ketiadaan pengetahuan / ketrampilan-ketrampilan / teknik-teknik.
3. Mencoba mencapai 100% apa yang telah menjadi rencana dan target awal. yaitu meningkatkan mutu ketrampilan-ketrampilan mereka yang bekerja.
Langkah – langkah dalam kegiatan Training :
1. Menentukan kebijakan, prioritas-prioritas dan mengecek penyajian status pendidikan dan pelatihan.
2. Tetapkan sistim pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan operasi dan pemeliharaan.
3. Pelatihan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu ketrampilan-ketrampilan operasi dan pemeliharaan.
4. Persiapan agenda dan jadwal pelatihan.
5. Pelaksanan pelatihan.
6. Evaluasi aktivitas dan analisa, ini dibutuhkan sebagai data apabila ada pelatihan berikutnya.

6. Office TPM
Program administrasi kantor untuk mendukung dan meningkatkan produktifitas kerja mesin. Office TPM harus dimulai setelah melaksanakan enam pilar terdahulu dari TPM. Office TPM harus dilaksanakan untuk memperbaiki :
- Produktivitas.
- Efisiensi dalam administrative.
- Mengidentifikasi serta menghapus kerugian(losses).
- Analisa proses dan prosedur-prosedur ke arah office automation.
Office TPM meminimalisir dua belas kerugian yang utama:
1. Memproses kerugian.
2. Kerugian seperti pengadaan, penghitungan, pemasaran dan penjualan.
3. Kurang komunikasi.
4. Waktu kosong.
5. Kerugian set-up.
6. Hasil tidak akurat.
7. Gangguan peralatan kantor.
8. Gangguan media komunikasi, telepon dan fax.
9. Waktu pembelanjaan akan bertambah.
10. Kerugian karena kekurangan stock.
11. Keluhan-keluhan pelanggan ke logistic.
12. Biaya tambahan.



Langkah – langkah Office TPM :
1. Menyediakan kesadaran tentang office TPM kepada semua departemen penunjang.
2. Membantu mereka untuk mengidentifikasi P, Q, C, D, S, M pada setiap fungsi dalam hubungan dengan peningkatan kinerja.
3. Identifikasi untuk perbaikan pada setiap fungsi.
4. Megumpulkan data.
5. Pemberian solusi permasalahan.
6. Memperbaiki aktivitas di mana kemajuan diawasi, hasil-hasil dan tindakan-tindakan berdasar Kaizens.
7. Kenyamanan (meliput semua karyawan dan semua fungsi).
Kobetsu Kaizen untuk Office TPM:
1. Pengurangan persediaan.
2. Penyusutan masa tenggang.
3. Kerugian gerakan & ruang.
4. Manajemen waktu.
5. Menyamakan beban kerja.
6. Meningkatkan efisiensi kantor dengan penghapusan kerugian waktu memperoleh informasi, dengan menghilangkan kerusakan alat komunikasi.
7. Safety, Health and Environment
adalah pilar yang utama, karena merupakan tujuan akhir dari semua proses. Dimana keselamatan dan kesehatan kerja menjadi hal prioritas, baik kesehatan dan keselamatan kerja dari operator, mesin sampai lingkungan kerja.

Kebijakan :
Membuat atau menciptakan lingkungan kerja yang aman sesuai dengan proses dan prosedur yang disepakati.
Sasaran :
1. Zero accident.
2. Zero health damage.
3. Zero fires.
Tahapan – tahapan :
Dibentuk lembaga atau divisi khusus seperti pengawas pelaksana/pekerja:
• Mengawasi semua kegiatan agar berjalan sesuai prosedur KKJ
sehingga tujuan SHE tercapai.
• Menciptakan kesadaran diantara karyawan dengan berbagai kompetisi, seperti
* Slogan - slogan keselamatan kerja.
* Poster - poster keselamatn kerja.

KESIMPULAN
TPM merujuk pada suatu sistim manajemen untuk mengoptimalisasikan produktivitas peralatan manufaktur melalui pemeliharaan peralatan yang sistematis yang disertai karyawan pada semua tingkat. Di Bawah TPM, setiap person dilibatkan dalam rangka memelihara peralatan di dalam order kerja yang baik untuk memperkecil kerugian-kerugian produksi dari pekerjaan pembetulan peralatan, setup, dan lain-lain.
Selengkapnya..
Your Ad Here